Bentuk Tulisan Dalam Jurnalistik!
1.BERITA
BERITA (news) adalah laporan peristiwa, yakni tulisan (teks), foto, grafis, audio, atau video yang berisi informasi tentang sebuah peristiwa, meliputi apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat (who), naha kunaon atau kenapa (why), kapan (when), di mana (where), dan bagaimana kejadiannya (how).
BERITA (news) adalah laporan peristiwa, yakni tulisan (teks), foto, grafis, audio, atau video yang berisi informasi tentang sebuah peristiwa, meliputi apa yang terjadi (what), siapa yang terlibat (who), naha kunaon atau kenapa (why), kapan (when), di mana (where), dan bagaimana kejadiannya (how).
Itulah pengertian berita "modern" yang "kontekstual" dengan segala jenis media saat ini --cetak, elektronik, dan online.
Sebuah laporan peristiwa (berita) bisa disajikan dalam bentuk tulisan
(teks). Ini jenis berita "konvensional" atau "tradisional". Berita juga
bisa disajikan dalam bentuk foto, disebut "foto jurnalistik".
Berita dalam bentuk audio (suara) yaitu berita radio, berupa suara,
tanpa teks ataupun gambar. Hanya suara. Just sound! Berita juga ada yang
berupa video alias "gambar hidup", seperti berita televisi. Bahkan
tanpa "voicer" (suara reporter/presenter) pun audio berupa peristiwa itu
bisa disebut berita.
Jenis-Jenis Berita
Yang di atas itu adalah jenis-jenis berita (type of news) dari segi format atau bentuknya secara umum yang tersaji di media massa.
Ada lagi jenis berita dari segi isi (konten, topik), misalnya berita
politik, berita ekonomi, berita sepakbola (olahraga), dan sebagainya.
Jenis berita dari sisi "geografis" juga ada, seperti berita lokal
(daerah sekitar atau setempat, misalnya kota/kabupaten), berita regional
(wilayah lebih luas, mislanya provinsi), berita nasional, dan berita
internasional.
Jenis-jenis berita jurnalistik yaitu;
Straight News
Berita langsung. Apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar (headline news) berisi berita jenis ini. Demikian pula berita radio, televisi, dan media online sebagian berupa besar berita jenis ini.
Hard News
Sama dengan Straight News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari
segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui
pembaca. Ada juga yang mengartikan Hard News dengan berita-berita
"serius" menegangkan, misalnya berita teroris, kerusuhan, dan
sejenisnya.
Soft News
Berita ringan. Nilai beritanya (new values) di bawah Hard News,
tidak sepenting Straight News. Bisa pula diartikan sebagai berita yang
"tidak menegangkan", misalnya berita kelahiran anak maung (eh... anak harimau) di kebun binatang.
Depth News
Berita mendalam. Tidak sekilas, lebih panjang dan "lebih lama" dari
berita no. 1. Wartawan melakukan pendalaman dengan latar belakang,
dampak, pandangan pakar, dan sebagainnya.
Investigation News
Investigative News. Berita Investigasi. Berita yang disusun dan diolah
berdasarkan penyelidikan. Wartawan meliput sebuah peristwa layaknya
"intelijen". Butuh waktu, butuh keberanian juga, bahkan kadang-kadang
harus menyamar layaknya intel.
Interpretative News
Berita interpretasi. Berita yang disusun berdasarkan "penafsiran" atau
pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Ada satu
peristiwa, lalu wartawan mengembangkannya dengan mewawancarai pengamat
atau narasumber lain yang kompeten.
Opinion News
Berita yang berisi pendapat ahli, pengamat, atau narasumber tentang
suatu peristiwa atau masalah. Bisa juga berupa berita yang berisi
pemikiran atau "isi pidato" seorang pejabat atau pengamat di sebuah
acara, seminar misalnya.
2. Non- Berita
Jurnalistik dipahami sebagai pengetahuan
tentang penulisan, penafsiran, proses dan penyebaran informasi secara
sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan kepada masyarakat umum
melalui media massa. Pengertian ini memberi pemahaman kalau sebuah
tulisan tidak akan disebut karya jurnalistik jika tidak disajikan kepada
publik atau masyarakat melalui media massa.
Kemudian dalam kajian jurnalistik,
tulisan dalam media massa selama ini dikenal dalam dua bentuk, yakni
berita dan non berita. Jurnalistik non berita adalah opini, profil dan
sebagainya yang mencakup artikel, opini, kolom, essai, resensi, tajuk
rencana, karikatural, dan pojok.
- Artikel
Artikel didefiniskan sebagai “pemikiran,
pendapat, ide dan opini seseorang tentang berbagai tema dan peristiwa”.
Menulis artikel tidak jauh beda dengan bentuk tulisan lain, susunannya
adalah:
- Menentukan tema
Tema sebaiknya aktual atau mengangkat
topik yang sedang hangat diperbincangkan. Inspirasi dapat berasal dari
ide yang diperoleh dari proses berpikir, pendapat orang lain atau dari
peristiwa yang kita ketahui baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Sudut pandang penulisan
Sudut pandang dapat ditinjau dari aspek
politik, ekonomi, hukum, budaya, agama, dan sebagainya. Artikel dapat
pula dibuat dengan menggabungkan berbagai sudut pandang tersebut. Jika
berita manyajikan hanya fakta tentang apa yang telah terjadi, artikel
memuat ulasan tentang fakta yang telah terjadi itu dan dapat memuat apa
yang bakal terjadi (prediksi) secara, ulasannya tentu mesti diperkuat
dengan berbagai argumentasi dan dapat didukung dengan data yang akurat.
- Topik bahasan
Judul dalam artikel biasanya tidak sama
persis dengan topik yang dibicarakan, semisal topik tentang “Kenaikan
Harga BBM” judul artikel dapat saja menjadi “Aksi Menolak Kenaikan Harga
BBM Mulai Marak”. Judul ini sebaiknya dibuat singkat, namun mesti
menjiwai seluruh isi tulisan dan dapat menggelitik orang untuk
pembacannya.
Patut dipahami, kalau artikel merupakan
karya jurnalisik yang mempunyai nilai ilmiah bahkan merupakan karya
ilmiah. Karena dalam artikel susunan penulisannya mengikuti kaidah karya
ilmiah: ada batasan-batasan permasalahan yang diungkapkan untuk
selanjutnya diurai dalam tulisan, bahasa yang digunakan adalah bahasa
ilmiah-baku yang tidak kaku.
- Opini
Dalam pemahaman sederhana, opini adalah
sebagai sebuah tulisan yang memuat pendapat atau pandangan penulis.
Opini bukan merupakan konstruksi peristiwa, tetapi lebih pada penilaian
terhadap peristiwa (fakta), jadi dalam opini terdapat unsur-unsur
subyektifitas penulis dalam penyajiannya. Dalam hal penulisan, opini
tidak mesti berdasar pada rumus 5W 1H sebagaimana berita. Opini adalah artikel yang mengandung subjektivitas, bukan hanya fakta.
Menulis sebuah opini sama halnya dengan
menulis artikel, perlu menentukan tema dan kerangka karangan. Namun
biasanya untuk opini (semisal dalam bentuk surat pembaca) hanya
mengungkapkan satu tema khusus yang sifatnya lebih menyoroti topik
tertentu yang lebih sempit. Sedangkan opini dalam bentuk artikel
mengulas suatu hal lebih luas dan mendalam meski tetap pada satu tema
tertentu. Dalam jurnalistik, ada beberapa bentuk penulisan opini, yakni
artikel, kolom, esai, resensi.
- Kolom dan Essai
Kolom dimaksudkan untuk mengurai
permasalahan menjadikan lebih terarah. Dalam penulisannya, kolom tidak
ketat seperti artikel, bahasa yang digunakan lebih lentur, mudah
dipahami, serta terkesan santai. Sementara bentuk tulisan essai lebih
longgar dan lebih pendek dari kolom. Dalam essai, kekhasan personal
penulisnya lebih ditonjolkan dalam mengurai permasalahan. Sehingga
biasanya karakter penulis akan tercermin saat memaparkan idenya dalam
essai yang ditulisnya.
- Resensi
Resensi merupakan bentuk tulisan dalam
hal pengambaran atau analisa terhadap sebuah teks. Teks dimaksud dapat
berupa buku, film, pertunjukan teater, pameran seni maupun lagu.
Sebagian orang menyebut resensi sama dengan sinopsis, pengambaran secara
global tentang teks. Namun sebenarnya tidaklah sama, karena dalam
resensi ada sentuhan analisa penulis. Seorang resensor juga harus
berlaku subyektif mungkin dalam menggambarkan atau menganalisa teks.
- Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah opini
berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi
penerbitan terhadap persoalan aktual , fenomenal, dan atau kontroversial
yang berkembang dalam masyarakat Tajuk rencana memuat fakta dan opini
yang disusun secara ringkas dan logis.
Biasanya judul editorial sifatnya
meghimbau pembaca dengan menggunakan kalimat untuk paragraf awal (lead)
yang tidak terlalu panjang. Editorial yang baik mengandung keseimbangan
antara menentukan dan menganalisa problema dengan logis dengan penyajian
hasil analisa dalam bentuk tulisan yang enak dibaca.
Kalau artikel, opini dan surat pembaca
dalam surat kabar merupakan pendapat seseorang pembaca terhadap suatu
masalah, peristiwa atau kejadian tertentu. Tajuk Rencana atau editorial
adalah opini atau pendapat redaksi media massa bersangkutan.
- Karikatural
Secara etimologis, karikatur berasal dari
bahasa Italia, caricare, yang artinya melebih-lebihkan. Karikatur
merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara
melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan.Karikatur juga sering
dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik.
- Pojok
Pojok adalah kutipan pernyataan singkat
narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau
kontroversial untuk kemudian dikomentari pihak redaksi dengan kata-kata
atau kalimat yang mengsuik , menggelitik, dan ada kalanya reflektif.
Ciri-ciri pojok :
a. Berisi dua alinea. Alinea pertama menyajikan suntingan berita atau
peristiwa. Alinea kedua menyajikan opini atau pandangan-pandangan dari
media massa tersebut sebagai respon terhadap isi yang tersaji dalam
alinea pertama.
b. Isi yang disajikan baik dalam alinea pertama maupun dalam alinea kedua , biasanya terangkai dalam kalimat-kalimat pendek.
3. Feature
Feature berisi laporan jurnalistik bergaya sastra yang menuturkan peristiwa, isinya juga berupa penonjolan isi tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur yang mengandung segi human interest, yakni memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau kejengkelan. Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful word) untuk menambah daya tulisan.
Komentar
Posting Komentar